Foto ; Erfin (Kiri) - Hairi ( Kanan)
Kisah
Ziarah Kubur Ke Pagatan dan Cantung
Sesuai
dengan hasil perencanaan yang matang di susun oleh jamaah Majelis Ta’lim Al
Karamah Pimpinan Al Mukaram KH Mughni Abul, bahwa pada Hari minggu tanggal 3
Sya’ban 1435 Hijriah / 1 Juni 2014 masehi sebagian jamaah majelis ta’lim al
karamah akan melakukan ziarah kubur menuju dua maqam waliyullah untuk
bertabaruk dan dzikrul maut. maqam waliyulah yang di tuju dalam kegiatan ziarah
kali ini pertama maqam Mufti Syekh H.M Arsyad Bin Mufti Syaikh Muhammad As’ad
yang mana maqam beliau berada di daerah Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu
Kalimantan Selatan, kemudan yang kedua Ke Maqam Datu Cantung yang berada di
wilayah Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.
Perjalanan
dimulai pada malam minggu bertolak dari
Tanjung tabalong kira-kira jam 21.30 malam , melewati perjalanan selama 11 jam lebih akhirnya sampai di daerah
pagatan kira-kira jam 9 pagi yang mana sesampainya di sana kami langsung
berziarah ke maqam Mufti Syekh H.M Arsyad Bin Mufti Syaikh Muhammad As’ad, di
maqam auliya allah Mufti Syekh H.M Arsyad Bin Mufti Syaikh Muhammad As’ad kami
melakukan berbagai macam kegiatan di sana , seperti pembacaan surah Yaasin,
Tahlil, doa-doa dengan bertawasul kepada auliya allah yang dimaksud , tepat di
samping maqam terdapat sumur keramat yang mana kami dari para jamaah sebagian
ada yang mengambil berkah dari air tersebut.
Setelah
ritual ziarah di maqam Mufti Syekh H.M Arsyad Bin Mufti Syaikh Muhammad As’ad
pagatan para jamaah segera bergerak menuju kabupaten Kota Baru untuk berziarah
ke maqam datu cantung di Kota baru .
Kegiatan
Ziarah kubur itu telah menjadi agenda rutin (tahunan) para jamaah
majelis ta’lim al Karamah, sebagai wujud menindaklanjuti wasiat abah guru
Sekumpul yang intinya beliau menghimbau kepada kita agar kita memperbanyak
ziarah kubur pada bulan Sya’ban karena bulan sya’ban itu di sebut juga dengan
istilah bulan arwah (Bulan ruh), Lagipula ziarah kubur adalah sebuah amalan
yang baik bahkan dianjurkan oleh rasulullah saw, sebagaimana di dalam sabda
beliau yang berbunyi:
Artinya : “ Dahulu aku melarang
kalian untuk ziarah kubur sekarang ziarahlah kalian semua” ( HR:
Imam Muslim ).
Dan disebutkan didalam
riwayat Imam Ibnu Majah, Rasulullah SAW
bersabda : Artinya
: “Dahulu aku melarang ziarah kubur, sekarang ziarahlah kalian semua karena
sesungguhnya ziarah itu membuat kalian tidak tamak kepada dunia dan
mengingatkanmu akan akhirat.
Dari
kedua hadits di atas bahwa ziarah kubur merupakan sunah rasulullah saw dan
sangat di anjurkan oleh rasulullah saw, oleh karena itulah bentuk pengamalan
dari hadits rasulullah saw tersebut itulah yang memberikan rangsangan kepada
kami untuk melangsungkan ziarah kubur , adapun mengkhususkannya pada bulan
sya’ban sebagai bulan ziarah kubur itupun tidak masalah, di dalam islam sendiri
pun tidak ada larangan untuk mengkhususkan amalan pada waktu tertentu sebagai
mana rasulullah pun juga mengkhususkan amalan pada waktu tertentu , sebagaimana
di jelaskan oleh Imam bukhari dalam sahihnya sebagai berikut:
Al-Imam Al-Bukhari meriwayatkan hadits dari Abdullah bin Umar:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ مَاشِيًا وَرَاكِبًا وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَفْعَلُهُ
(صحيح البخاري)
“Nabi SAW selalu mendatangi masjid Quba setiap hari sabtu baik dengan berjalan kaki maupun dengan mengendarai kendaraan, sedangkan Abdullah selalu melakukannya.” (HR. Imam al-Bukhari dalam Sahih al-Bukhari I/398 hadits 1174)
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي مَسْجِدَ قُبَاءٍ كُلَّ سَبْتٍ مَاشِيًا وَرَاكِبًا وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَفْعَلُهُ
(صحيح البخاري)
“Nabi SAW selalu mendatangi masjid Quba setiap hari sabtu baik dengan berjalan kaki maupun dengan mengendarai kendaraan, sedangkan Abdullah selalu melakukannya.” (HR. Imam al-Bukhari dalam Sahih al-Bukhari I/398 hadits 1174)
Dalam mengomentari hadits ini al-Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah berkata:
الحديث على اختلاف طرقه دلالة على جواز تخصيص بعض الأيام ببعض الأعمال الصالحة والمداومة على ذلك ، وفيه أن النهي عن شد الرحال لغير المساجد الثلاثة ليس على التحريم
“Hadits ini dengan sekian jalur yang berbeda menunjukkan akan diperbolehkannya menjadikan hari-hari tertentu untuk sebuah ritual yang baik dan istiqamah. Hadits ini juga menerangkan bahwa larangan bepergian ke selain tiga masjid (Masjid al-Haram, Masjid al-Aqsa, dan Masjid Nabawi tidak haram). (al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari III/69, Dar al-Fikr Beirut)
Bahkan di dalam hadits lain yang
diriwayatkan oleh Suhail bin Abi Shalih al-Taimi:الحديث على اختلاف طرقه دلالة على جواز تخصيص بعض الأيام ببعض الأعمال الصالحة والمداومة على ذلك ، وفيه أن النهي عن شد الرحال لغير المساجد الثلاثة ليس على التحريم
“Hadits ini dengan sekian jalur yang berbeda menunjukkan akan diperbolehkannya menjadikan hari-hari tertentu untuk sebuah ritual yang baik dan istiqamah. Hadits ini juga menerangkan bahwa larangan bepergian ke selain tiga masjid (Masjid al-Haram, Masjid al-Aqsa, dan Masjid Nabawi tidak haram). (al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari III/69, Dar al-Fikr Beirut)
كان النبي صلی الله علیه و آله يأتي قبور الشهداء عند رأس الحول فيقول: السلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار و
وكان ابو بكر و عمر وعثمان يفعلُون ذلك
Artinya : “Nabi SAW mendatangi kuburan orang-orang yang mati syahid ketika awal tahun, beliau bersabda: “Keselamatan semoga terlimpah atas kamu sekalian, karena kesabaranmu dan sebaik-baiknya tempat kembali ke surga. “Shahabat Abu Bakar, Umar dan Utsman juga melakukan hal yang sama seperti Nabi SAW.” (diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dalam Mushannaf, III/537 dan al-Waqidi dalam al-Maghazi).
Dari hadits
di atas jelas menghususkan amalan ibadah pada waktu tertentu jelaslah dilakukan
oleh rasulullah begitupula para sahabat sebagaimana yang diriwayatkan oleh
Abdurrazzaq dalam Mushannaf, III/537 dan al-Waqidi dalam al-Maghazi.
Dari paparan di atas tidak masalah
menjadikan bulan sya’ban sebagai bulan ziarah , apalagi hal ini juga dilakukan
oleh rasulullah para sahabat, dan juga merupakan anjuran oleh guru kita al
alamah al mukaram Kh Zaini abdul Ghani ( Abah Guru Sekumpul)
Adapun masalah bertabaruk di
tempat pekuburan juga tidak masalah bahkan di anjurkan sebagaimana akan di jelaskan
berikut ini
Dawud bin Abi Shaleh mengatakan:
“Suatu saat Marwan bin Hakam datang ke Masjid (Nabawi). Dia melihat seorang
lelaki telah meletakkan wajahnya di atas makam Rasul. Kemudian Marwan menarik
leher dan mengatakan: “sadarkah apa yang telah engkau lakukan?”. Kemudian
lelaki itu menengok ke arah Marwan (ternyata lelaki itu adalah Abu Ayyub
al-Anshari) dan mengatakan: “Ya, aku bukan datang untuk seonggok batu, aku
datang di sisi Rasul. Aku pernah mendengar Rasul bersabda: Sewaktu agama dipegang
oleh pakarnya (ahli) maka janganlah menagis untuk agama tersebut. Namun ketika
agama dipegang oleh yang bukan ahlinya maka tangisilah”.” (Lihat:
Mustadrak ala as-Shohihain karya al-Hakim an-Naisaburi Jilid: 4 Halaman: 560
Hadis ke-8571 atau Wafa’ al-Wafa’ karya Samhudi Jilid: 4 Halaman 1404).
Kemudian di dalam riwayat yang
lain juga dikatakan :
Abu Darda’ dalam sebuah riwayat
menyebutkan: “Suatu saat, Bilal (al-Habsyi) bermimpi bertemu dengan Rasul.
Beliau bersabda kepada Bilal: “Wahai Bilal, ada apa gerangan dengan
ketidakperhatianmu (jafa’)? Apakah belum datang saatnya engkau
menziarahiku?”. Selepas itu, dengan perasaan sedih, Bilal segera terbangun dari
tidurnya dan bergegas mengendarai tunggangannya menuju Madinah. Lalu Bilal
mendatangi kubur Nabi sambil menangis lantas meletakkan wajahnya di atas pusara
Rasul. Selang beberapa lama, Hasan dan Husein (cucu Rasul) datang. Lantas Bilal
mendekap dan mencium keduanya”. (Lihat: Tarikh Damsyiq jilid 7 Halaman: 137, Usud
al-Ghabah karya Ibnu Hajar Jilid: 1 Halaman: 208, Tahdzibul Kamal jilid: 4
Halaman: 289, dan Siar A’lam an-Nubala’ karya Adz-Dzahabi Jilid: 1 Halaman 358)
Nah
dari dalil di atas jelaslah bertabaruk ke maqam/pekuburan sudah jelas dilakukan
para sahabat nabi saw, maka apa yang dilakukan di cantung dan pagatan oleh para
jamaah majelis ta’lim al karamah adalah merupakan upaya untuk mengikuti sunah
nabi dan para sahabat serta shalafus shaleh.
Wallahualam….
Ditulis oleh
Febry Erfin Wardhana
Referensi
Sarkub.com
Salafytobat.wordpress.com
salafyindonesia.wordpress.com
Golden Nugget Casino, Las Vegas - MapYRO
BalasHapusGolden Nugget Casino · Open since September 2001 · Number of 광주광역 출장안마 Rooms: 4,916 · Inaugural 보령 출장마사지 Reopening Since: 2008 · 여주 출장샵 Number 삼척 출장마사지 of Rooms: 1,664 · Opening Since: 2005. 용인 출장안마